SPESIAL UNTUK SISWA SMA GONZAGA. Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Sunday, November 17, 2013
Friday, November 1, 2013
Kimia Unsur dan Pemanfaatan Unsur
Buat kelas XII SMA Gonzaga yang bosan melihat dari buku cetak tentang materi bab III dan bab IV, dan ingin belajar dari powerpointnya bisa mengambil dari sini. Kimia Unsur (Bab III) klik disini dan Pemanfaatan Unsur (Bab IV) klik disini.
Wednesday, August 28, 2013
Thursday, July 25, 2013
PEMBUATAN DAN MANFAAT UNSUR
BAB 4: Pembuatan dan Manfaat
Beberapa Unsur
Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan
mengelektrolisis lelehan garam kloridanya atau NaCl. Misalnya logam natrium
dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan CaCl2. Fungsi CaCl2
pada proses ini adalah menurunkan
titik leleh NaCl.
Reaksi yang terjadi:
Katoda
: Na+ (l) + e- à
Na (l)
Anoda : 2Cl- (l) à
Cl2 (g) + 2e-
Hasil :
2Na+ (l) + 2Cl- à
2Na (l) + Cl2 (g)
Dua senyawa natrium yang penting untuk kita pelajari
adalah NaOH dan Na2CO3. NaOH dibuat dengan elektrolisis
larutan NaCl.
Katoda
: 2H2O(l) + 2e à
2OH–(aq) +
H2(g)
Anoda : 2Cl–(aq) à
Cl2(g) + 2e
Hasil : 2H2O(l) +
2Cl–(aq) à
2OH–(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Na+ dalam larutan bergabung dengan OH–
di katoda membentuk NaOH.
Na2CO3 dibuat dengan proses
Solvay
Metode
pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay
(1838–1922) dari Belgia sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3.
Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh gas CO2
CaCO3(s)
à
CaO(s) + CO2(g)
(panas)
CO2(g)
+ H2O(l) à
H2CO3(aq)
H2CO3(aq)
+ NH3(g) à
NH4HCO3(aq)
NH4HCO3(aq)
+ NaCl(aq) à
NaHCO3(s) + NH4Cl
Endapan NaHCO3 dipisahkan dengan
penyaringan kemudian dipanaskan
2
NaHCO3(s) à
Na2CO3(s) +H2O(g) +
CO2(g) (panas)
Kegunaan Natrium dan Senyawanya
1. Natrium
Uap natrium digunakan untuk lampu natrium sebagai
penerangan jalan raya. Natrium cair digunakan sebagai pendingin reaktor atom.
2. Natrium
Hidroksida (NaOH)
Soda kaustik digunakan dalam pembuatan sabun,
detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak
bumi.
3. Natrium
Karbonat (Na2CO3)
Digunakan dalam proses pembuatan pulp, kertas,
sabun, detergen, kaca, dan untuk melunakkan air sadah.
4. Natrium
Bikarbonat (NaHCO3)
Soda kue biasa digunakan dalam membuat kue agar mengembang
karena pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan
kue hingga mengembang.
5. Natrium
klorida (NaCl)
Garam dapur yang adalah bumbu masak. NaCl banyak digunakan untuk
membuat berbagai bahan kimia,misalnya NaOH, NaCl serta digunakan untuk pengawet
ikan.
Emas
Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang
memiliki simbol Au yang bahasa latinnya adalah aurum dengan nomor atom 79. Emas
termasuk dalam logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap,
kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak
bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi dapat terserang oleh klorin
Emas mempunyai massa jenis yang relatif besar,
sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan
dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan pemanasan
sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap
daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau
Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Jika dilihat dari deret Volta, semakin ke kiri pada
deret tersebut maka semakin mudah elemen tersebut mengalami Oksidasi.
Sebaliknya jika semakin ke kanan, maka semakin sulit teroksidasi.
Pengkorosian atau pengkaratan termasuk salah satu
jenis oksidasi pada logam.
Berdasarkan deret volta di atas, kita mengetahui bahwa emas (Aurum / Au) terdapat pada deret yang paling kanan. Sehingga energi yang dibutuhkan emas untuk mengalami oksidasi adalah besar. Karena "kebesaran" energi inilah yang membuat emas sulit melakukan oksidasi atau pengkaratan.
Berdasarkan deret volta di atas, kita mengetahui bahwa emas (Aurum / Au) terdapat pada deret yang paling kanan. Sehingga energi yang dibutuhkan emas untuk mengalami oksidasi adalah besar. Karena "kebesaran" energi inilah yang membuat emas sulit melakukan oksidasi atau pengkaratan.
Berikut adalah kegunaan Emas:
Jaman
dahulu, emas dugunakan untuk pembuatan koin.
Untuk
menabung dan mendapatkan keuntungan
Untuk
perhiasan, dan macam-macam.
Untuk
melapisi piala dalam ibadat misa ekaristi.
Alumunium
Meskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi,
mineral ini dapat dijadikan sumber komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit
mengandung aluminium yang adalah aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium
dari bauksit ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemurnian
bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina).
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan
bauksit Al2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6
pada proses Hall melalui 2 tahap, yaitu:
Pemurnian Al2O3
dari bauksit (alumina)
Ke
dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3
larut, sedangkan zat lain tidak larut. Dipisahkan melalui penyaringan.
Al2O3
(s) + 2NaOH (aq) à
2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
Larutan NaAlO2 diasamkan.
NaAlO2
(aq) + H2O (l) + HCl (aq)
à
Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Endapan Al(OH)3 disaring & dipanaskan
sehingga terurai.
Al(OH)3
(s) à
Al2O3 (s) + 3H2O (g)
(panas)
Elektrolisis Al2O3 dengan
kriolit cair
Al2O3
murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6. Dinding bejana
untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit (katoda). Anodanya,
batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran.
Larutan
Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult,
kemudian dialiri listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al
cair dan ion O2- dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen.
Reaksi
yang terjadi:
Al2O3(l) à
2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katoda : Al3+(l)
+ 3e à Al(l) × 4
Anoda :
2O2-(l) à
O2(g) + 4e × 3
Hasil : 4Al3+(l)
+ 6O2-(l) à
4Al(l) + 3O2(g)
Gas
oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk CO2
sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
Fungsi
kriolit adalah untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekitar 2000°C
menjadi 900°C.
Berikut ini adalah fungsi Alumunium:
- Sebagai aliose (bahan campuran)
Duralium (95% Al, 4% Cu, 0,5%Mg dan 0,5% Mn)
Magnalium (70 – 95% Al, dan 30 – 0,5% Mg)
Alnico (20% Al, 50%, 20%Ni, dan 10% Cu)
Thermit (Al + Fe2O3) untuk mengelas
logam
- Tawas, KAl(SO4)2 12H2O untuk penjernihan air.
- Aluminium sulfat Al2(SO4)3 untuk industri kertas dan mordan.
- Zeolit Na2O Al2O3 2SiO2 untuk melunakkan air sadah.
- Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.
- Al(OH)3 untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan
- Al2O3 (Alfa-Alumina) untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari besi atau baja.
- Meningkatkan ketahanan korosi.
- Meningkatkan adhesi cat.
- Sebagai alat untuk pelapisan lebih lanjut.
- Memperbaiki penampilan.
- Meningkatkan isolasi listrik.
- Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi.
- Memperbesar emisivitas.
- Meningkatkan ketahanan abrasi.
- Mendeteksi daerah peka retakan.
Magnesium
Di antara logam alkali tanah,
magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti pembuatan natrium, pembuatan
magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya. Dalam
industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut.
Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap
sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l)
→ 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
→ Mg(OH)2(s)
·
Adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui
pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
·
Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk, disaring
kemudian direaksikan dengan larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) →
MgCl2(aq) + 2H2O(l)
·
Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal
magnesium klorida (Mg Cl2). Kristal itu kemudian dicairkan dan
dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l)
+ 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l)
+2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l)
→ Cl2(g) + 2e
Kegunaan utama magnesium adalah
untuk membuat logam-campur. Paduan magnesium dengan aluminium yang disebut magnalium,
merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa,
serta tahan korosi. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat
terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh karena
merupakan reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam
tertentu. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga
unsur itu digunakan untuk membuat kembang api.
Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam
suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast furnace). Tanur tiup
berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian
tengah sekitar 8 m.
Bahan yang digunakan pada pengolahan
besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan batu kapur (CaCO3).
Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks,
yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan
pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih
besi mengandung pengotor, baik yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO.
Akan tetapi, biasanya pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu
ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada
pengolahan besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih besi, kokas, dan batu
kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian bawah ditiupkan udara
panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor,
sehingga suhu di daerah itu dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk
itu bereaksi lagi dengan kokas yang bergerak turun membentuk CO.
CO2 (g) + C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara
bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 → Fe3O4 →
FeO → Fe
Tahap 1: 3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4
+ CO2
Tahap 2: Fe3O4 +CO → 3FeO + CO2
Tahap 3: FeO + CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan
sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO (g) → 2Fe (l) + 3CO2
(g)
Oleh karena suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk
berupa lelehan. Reaksi pembentukan terak yang menghilangkan pengotor
berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g)
→ Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang
dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig iron) atau
besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi, 3-4% karbon, dan sisanya pengotor
lain seperti Mn, Si, dan P. Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada
umumnya, sebagian besar besi gubal langsung diproses untuk membuat baja.
Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan sehingga diperoleh besi tuang
(cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan mengurangi
kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.
Besi adalah logam yang paling luas
dan paling banyak penggunaannya, yaitu sekitar 14 kali total penggunaan semua
logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan berikut.
1. Bijih besi relatif melimpah dan
tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan besi relatif mudah dan
murah.
3. Sifat-sifat besi mudah
dimodifikasi.
Kegunaan utama dari besi adalah
untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua logam campur
(aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam, sehingga penggunaannya sanagt
luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan,
konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya. Salah satu
contoh baja yag paling terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels),
yang merupakan paduan besi dengan kromium (14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan
karat digunakan untuk membuat perkakas seperti gunting, obeng, dan kunci;
perkakas dapur seperti sendok, dan panic; dan sebagainya.
Pembuatan Baja
Logam-logam
campur dari besi disebut baja. Perubahan yang harus dilakukan pada
pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan kadar
karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2.
Menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan P,
3.
Menambahkan logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang
akan dibuat.
Teknologi
pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun
1860, dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William
Siemens, juga dari Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku
oksigen (basic oxygen process).
Tungku
oksigen adalah silinder baja raksasa dengan pelapis yang bersifat basa pada
bagian dalamnya. Tungku ini berkapasitas sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi
bekas, dan 18 ton kapur (CaO) sebagai fluks. Ke dalam campuran yang berupa
cairan yang sangat panas ini ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin.
Gas oksigen akan mengoksidasikan karbon menjadi karbon monoksida (CO),
sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke dalam terak. Proses pembuatan baja
dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu sekitar 22 menit.
Beberapa jenis baja diberikan pada
Tabel 3.18.
Nama
|
Komposisi
|
Sifat Khas
|
Penggunaan
|
Baja mangan
|
10-18% Mn
|
Keras, kuat, dan awet
|
Rel kereta api, lapis baja kendaraan perang, mesin
penghancur batu
|
Baja silikon
|
1-5% Si
|
Keras, kuat, sifat magnetnya kuat
|
Magnet
|
Durion
|
12-15% Si
|
Tahan karat, tahan asam
|
Pipa, ketel, kondensor dan lain-lain
|
Invar
|
36% Ni
|
Koefisien mulai rendah
|
Alat pengukur (meteran)
|
Baja kromium-vanadium
|
1-10% Cr
0,15 V
|
Kuat, tahan terhadap tekanan/beban
|
As kendaraan
|
Baja tahan karat
|
14-18% Cr
7-9% Ni
|
Tahan karat
|
Alat-alat pemotong, perkakas dapur,
alat-alat lain
|
Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah
kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan
tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan tembaga
menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,
pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya,
bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh
bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang
untuk mengubah besi sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa
sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 →
2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang
sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan
terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut “copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan
terak silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper
matte” dipindahkan ke dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga
terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O
+ 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu
+ SO2
Tembaga lepuh
adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh
mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak,
emas, dan platina.
Pemurnian
tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode,
sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan
adalah larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode
ke katode. Dengan
menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
Tembaga adalah logam yang berwarna
kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif. Dalam udara lembab, tembaga
terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi cokelat karena
terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi berwarna hijau
karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat
dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah
untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk membuat paduan logam
seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn). Perunggu banyak digunakan
untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak), lonceng, dan alat musik.
Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga banyak digunakan untuk
perhiasan.
Timah
Timah adalah logam yang berwarna putih perak, relatif
lunak, tahan karat dan memiliki titik leleh yang rendah. Bijih timah yang
terpenting adalah kasiterit (SnO2).
Sama seperti aluminium, timah juga mengalami
oksidasi(korosi) pada permukaan. Lapisan oksida yang terbentuk menutupi seluruh
permukaannya sehingga terlindung dari korosi selanjutnya. Jadi, sama seperti
aluminium, timah juga tahan korosi
Penggunaan utama timah untuk melapisi besi dengan
timah agar besi tidak mengalami korosi. Besi yang dilapisi timah disebut kaleng
(tin palate). Bahan tersebut digunakan untuk berbagai hasil makanan dan minuman
kalengan, kaleng cat, dan kaleng pelumas. Besi yang dilapisi timah (kaleng) ini
tidak mengalami korosi selama lapisannya utuh (tidak tergores dan bocor). Akan
tetapi, jika lapisannya ini tergores maka kaleng ini akan mengalami korosi
dengan sangat cepat, sampai semua kaleng ini hancur. Hal ini memang dikehendaki
agar kaleng yang sudah terpakai (bekas) akan hancur
Penggunaan Logam Timah
Kaleng (besi yang
dilapisi timah)
Timah solder: ada tiga
jenis timah solder, yaitu antimonial tin solder (95% Sn dan 5% Pb), tin silver
solder (95% Sn dan 5% Ag) dan soft solder (70% Sn dan 30% Pb)
Perunggu (70-95% Cu,
1-25%Zn, dan 1-18%Sn)
Pewter (92% Sn, 6% Sb,
dan 2% Cu) digunakan untuk perhiasan dan cinderamata
Penggunaan Senyawa Timah
Timah
(II) klorida, SnCl2
Digunakan
sebagai pereduksi dlam pembutan zat warna
Timah
(II) flourida, SnF2
Digunakan
dalam pasta gigi (odol) yang mengandung flourin untuk menguatkan gigi karena
SnF2 larut dalam air
Pengolahan Timah
Untuk
memperoleh logam timah, bijih yang mengandung SnO2 mula – mula dipanggang
sehingga kotorannya (S dan As) lepas, kemudian SnO2 murni direduksi dengan
karbon:
SnO2(s)
+ 2C(s)à Sn(i) + 2CO(g)
Kromium
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras
dan tahan karat. Sebagian besar, kromium digunakan untuk industri logam dan
sisanya untuk refraktori( pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Dalam
industri, kromium terutama digunakan sebagai bahan campuran/ paduan dengan
besi, nikel dan kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan
serta sifat tahan karat pada paduan logam. Baja stainless steel mengandung
14 % kromium. Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam
khrom pada tahun berikutnya. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Khrom juga berwarna
abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup
tinggi. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan
aluminum. Kromium adalah 21 paling banyak unsur dalam kerak bumi dengan
konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di dalam lingkungan,
karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat didistribusikan oleh
letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000
mg / kg, dalam air laut 5-800 μg
/ liter, dan di sungai dan danau 26 μg
/ liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III) dan Cr (VI) sangat
tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam banyak kasus, Cr
(III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di tanah air dapat
mengandung sampai 39 μg
dari total kromium dari 30 μg
yang hadir sebagai Cr (VI).
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di
Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik
Demokrasi Madagaskar, dan Filipina.
- Kegunaan Krom
1. Krom
digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk
banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses
pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan
juga dapat mencegah korosi(Cromium platting). Khrom memberikan warna hijau
emerald pada kaca.
- Industri
refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan
kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis untuk produksi polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran dari krom dan titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan sebuah magnet senyawa - Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih.
- Perpaduan
Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam performa tinggi dan standar kaset audio. - Asam kromat adalah agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang bermanfaat untuk membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa organik. Hal ini disiapkan dengan melarutkan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci aparat. Kalium dikromat merupakan zat kimia reagen, digunakan dalam membersihkan gelas laboratorium dan sebagai agen titrating.
Pembuatan
dan Manfaat Beberapa Unsur Non-Logam dan Senyawanya
1.
Karbon
dan Senyawa Karbon
Grafit, intan, fuleren,
dan karbon amorf adalah aloptrop karbon. Biasanya atom karbon membentuk empat
ikatan dengan menggunakan empat elektron valensi yang dimilikinya.
a. Grafit
Grafit
berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon beranggotakan 6 yang
mirip cincin benzen yang terkondensasi tanpa atom hidrogen (Gambar 4.4). Jarak
karbon-karbon dalam lapisan adalah 142 pm dan ikatannya memiliki karakter
ikatan rangkap analog dengan senyawa aromatik. Karena jarak antar lapisan
adalah 335 pm dan lapis-lapis tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah
yakni gaya van der Waals, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling
menggelincir bila dikenai gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat
lubrikasi grafit. Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida
logam, dan senyawa organik dapat menginterkalasi lapisan grafit dan membentuk
senyawa interkalasi. Grafit memiliki sifat semi-logam, konduktivitasnya (10-3Ω
cm paralel dengan lapisan dan hantarannya sekitar 100 kali lebih kecil dalam
arah tegak lurus lapisan).
Dalam kehidupan sehari
grafit digunakan sebagai anode dalam baterai, pensil, bahan kosmetik, bahan
pelumas, dan komponen pembuatan komposit.
b. Intan
Strukturnya disebut
struktur intan (Gambar 4.5). Sel satuan intan terdiri atas 8 atom karbon dan
setiap atom karbon berkoordinasi 4 berbentuk tetrahedral. Intan adalah zat
terkeras yang dikenal, dengan kekerasan 10 Mhos. Intan dengan hantaran panas
sangat tinggi walaupun secara listrik bersifat insulator. Walaupun dulunya
sumber padatan yang berharga ini hanya yang terbentuk secara alami, intan
industrial kini secara komersial banyak dihasilkan dengan proses pada suhu
tinggi (1200o C atau lebih tinggi) dan tekanan tinggi (5 GPa atau lebih) dari
grafit dengan katalis logam. Akhir-akhir ini, lapis tipis intan telah dibuat
dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relatif rendah (sekitar 900oC) dan
tekanan yang juga relatif rendah (sekitar 102 Pa), dan digunakan untuk penggunaan
sebagai pelapis, dsb.
Dalam kehidupan
sehari-hari. intan biasanya digunakan untuk perhiasan, pemotong kaca gerindra,
dan mata bor, bubuk intan digunakan sebagai ampelas, dan untuk memoles benda
yang sangat keras.
c. Fuleren
Fuleren
adalah nama generik untuk alotrop karbon
3 dimensi, dengan molekul C60 yang berbentuk bola sepak merupakan contoh khas
(Gambar 4.6). R. E. Smalley, H. W. Kroto dkk mendeteksi C60 dalam spektrum
massa produk pemanasan grafit dengan laser pada tahun 1985, dan isolasi fuleren
dari apa yang disebut jelaga “soot” dilaporkan pada 1991. Strukturnya adalah
ikosahedral terpancung (di sudut-sudutnya) dan antar atom karbonnya ada
karakter ikatan rangkap. Fuleren larut dalam pelarut organik, dalam benzen
larutannya bewarna ungu. Biasanya, fuleren diisolasi dan dimurnikan dengan
kromatografi. Berbagai riset dalam kereaktifan dan sifat fisik fuleren misalnya
sifat superkonduktornya sangat populer. Selain C60, C70 dan karbon nanotube
kini juga menarik banyak minat riset.
Penggunaan dullerene
terutama di bidang nanoteknologi, yaitu sebagai penahan panas dan sebagai
superkonduktor. Contoh: K3C60 yang didinginkan pada suhu
18K.
d.
Kabon monoksida(CO)
Karbon monoksida (CO)
lebih di kenal karena sifatnya yang beracun dari pada kegunaannya. Gas ini
dapat berikat denga haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama
darah sebagai pengakut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa Karbon monoksida di udara berasa dari pembakaran tak sempurna dalam
mesin kendaraan bermotor dan industri. Udara bersih praktis mengandung CO.
Berikut ini di berikan
beberapa penggunaan CO
1. Sebagai
reduktor pada pengolahan berbagaijenis logam misalnya besi.
2. Sebagai
bahan baku untuk membuat methanol.
3. Merupakan
komponen dari berbagai jenis bahan baker gas,seperti gas air dan gas kokas.
e. Karbon
dioksida (CO2)
Berbeda dengan CO, gas
CO2 tidak beracun.Akan tetapi ,jika kadarnya terlalu besar (10-20%)
dapat membuat orang pingsan dan merusak system pernapasan. Karbon dioksida
terdapat di udara dengan kadar sekitar 0,035%. Di dalam air karbon dioksida
lebih mudah larut dalam air laut karena air laut sedikit bersifat basa,
sedangkan CO2 bersifat asam.
Beberapa penggunaan
komersial karbon dioksida adalah sebagai berikut.
1. Karbon
dioksida padat yang di sebut es kering (dry ice) di gunakan sebagai pendingin
(Karbon dioksida cair hanya terdapat pada tekanan lebih besar dari 5,3 atm).
2. Untuk
memadamkan kebakaran. Tabung pemadaman kebakaran berisi CO2 cair
dengan tekanan sekitar 60 atm.
3. Untuk
membuat minuman ringan (soft drink). Minuman seperti air soda, limun, dan
lain-lain, mengandung CO2 yang memberi rasa menyegarkan.
2.
Silikon
dan Senyawa Silikon
a. Silikon
(Si)
Silikon dibuat dari
campuran Silika dan Kokas yang dipanaskan dalam suatu tanur suhu 3000oC dengan
Kokas sebagai reduktor.
SiO2(l) + C(s) à
Si(l) + 2CO(g)
Silikon ultramurni
dibuat dari reaksi silikon biasa dengan klorin membentuk SiCl4 dan di reduksi
dengan gas H2.
SiCl4(g) + 2H(g) à Si(s) + 4HCl(g)
b. Senyawa
Silikon
Silikon banyak
digunakan untuk membuat chip komputer, transisitor, dan sel surya. Senyawa
silikon berupa silika dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik,
porselen, dan semen. Karborundum (SiC) digunakan untuk ampelas dan pelindung
untuk pesawat ulang-alik terhadap suhu tinggi (1600oC). Silika gel
digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk. Natrium silikat (Na2SiO3)
digunakan untuk mengawetkan telur, sebagai perekat, dan filler pada detergen.
Dampak negatif unsur
dan senyawa silicon
1. Unsur
Si dalam bentuk bubuk mudah terbakar.
2. SiCl4
beracun bila terhisap.
3. SiH4
mudah terbakar diudara.
3. Nitrogen
dan Senyawa Nitrogen
a. Nitrogen.
Udara yang mengandung
nitrogen mengalami proses pencairan udara, sehingga udara cair hanya mengandung
argon, nitrogen, dan oksigen. Gas-gas tersebut dipisahkan melalui distilasi
bertingkat dan didapatkan nitrogen berupa gas paling atas pada distilasi.
Penggunaan Nitrogen.
1. Untuk
membuat Amonia (NH3)
2. Untuk
membuat atmosfer inert dalam industri makanan kemasan agar memperpanjang masa penggunaannya.
3. Nitrogen
cair digunakan sebagai pendingin.
Dampak
Negatif Unsur dan Senyawa Nitrogen
1. Unsur
N mudah terbakar dan dapat mengakibatkan hujan asam.
2. NO2
mengakibatkan keracunan bila terhisap.
3. NO
menyebabkan keracunan dan iritasi.
b.
Amonia (NH3)
Amonia dibuat menurut
proses Haber-Bosch dari gas Nitrogen dan Hidrogen.
N2(g)
+ 3H2(g) à
2NH3(g)
Reaksi berlangsung pada
suhu 550oC dengan katalisator campuran serbuk besi, Al2O3,
MgO, CaO, dan K2O.
Amonia dapat dibuat
dilabolatorium dari reaksi garam amonium (NH4Cl, (NH4)2SO4).
Dengan basa kuat (NaOH, Ca(OH)2).
(NH4)2SO4 +
Ca(OH)2 à
CaSO4 + 2NH3 + 2H2O.
Penggunaan Amonia:
1. Bahan baku pada industri pupuk urea
(CO(NH2)2) dan ZA ((NH4)2SO4).
2. Sebagai pendingin pada pabrik-pabrik Es.
3. Membuat senyawa Nitrogen (NH4Cl, HNO3, dan
NH4NO3)
4. Unsur membuat hidrazin (N2H4).
c. Asam
Nitrat
Asam nitrat adalah asam
kuat yang bersifat korosif dan beracun dan terurai menjadi ion H+ dan ion NO3-
dalam air, persamaan reaksinya.
Asam nitrat biasa
memiliki konsentrasi 68%. Larutan HNO3 dengan konsentrasi diatas 86% disebut
sebagai asam nitrat berasap. Asam nitrat murni merupakan suatu cairan tidak
berwarna yang dapat berubah menjadi merah kekuningan karena adanya oksida
nitrogen terlarut dan berwarna merah pada suhu tinggi. HNO3 menjadi padatan
putih berwarna pada suhu dibawah -41°C dan mendidih pada 83°C.
Asam nitrat merupakan
oksidator yang kuat sehingga penanganannya harus berhati-hati. Bila mengenai
anggota tubuh segera dicuci dengan air yang mengalir.
Campuran antara asam
klorida pekat dan asam nitrat pekat dengan perbandingan 3:1 (misalnya 3 mL HCl
dengan 1 mL HNO3 atau 3L HCl dengan 1 L HNO3) disebut
aqua regia atau air raja karena dapat melarutkan logam mulia seperti emas dan
platina. Aqua regia sangat tidak stabil, oleh sebab itu aqua regia baru dibuat
ketika akan digunakan.
Asam nitrat merupakan
oksidator yang kuat yang mudah melepaskan oksigen sehingga penyimpanannya harus
ditempat tersendiri dan hindari bahan-bahan organik yang umumnya mudah
terbakar. Dalam reaksi kimia bila konsentrasi tinggi, HNO3 tereduksi
menjadi NO2 sedangkan pada konsentrasi rendah tereduksi menjadi NO.
1. Asam
nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak,
diantaranya trinitrotoluena atau TNT.
2. Digunakan
pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai contoh platina, emas dan perak.
3. HNO3
digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan
kuningan.
4. HNO3
digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dari
kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
4.
Fosforus
dan Senyawa Fosforus
a. Fosforus
Dalam tubuh manusia
terdapat fosforus di antaranya nukleat yaitu DNA dan RNA yaitu senyawa yang
bertanggung jawab dalam sintesis protein dan sifat genetik, senyawa yang
berperan dalam pertukaran energi dalam sel, serta kalsium fosfat senyawa utama
penyusun matriks tulang.
Unsur fosforus mepunyai
beberapa bentuk alotropi (bentuk), yaitu fosforus putih dan fosforus merah.
Fosforus putih berupa zat padat seperti liln berwarna putih, mencair pada 44 °C
dan mendidih pada 280 °C. Fosforus putih sangat reaktif, terbakar sendiri bila
tercampur dengan udara beracun, dan bercahaya dalam gelap. Fosforus merah juga
merupakan zat padat lebih padat daripada fosforus putih, dan berwarna merah.
Fosforus merah juga tidak terbakar jika bercampur udara kecuali dipanaskan
hingga suhu 2500 °C, tidak bersifat racun dan tidak bercahaya dalam gelap.
Fosforus putih dibuat dengan memanaskan batuan fosfat, pasir dan kokas.
Fosforus merah dibuat dengan memanaskan fosfor putih pada suhu 2400 °C dalam
atmosfir inert.
P4 +5O2
à
P4O10
P4O10
+ 6H2O à 4H3PO4
Penggunaan fosforus
a. Sebagian besar fosforus putih digunakan untuk
membuat asam phospat.
b. Fosforus merah digunakan untuk membuat korek
api jenis safety matches, yaitu korek
api biasa. Ada jenis korek api lain yang dapat dinyalakan di sembarang tempat
asal kering dan sedikit kasar.
c.
Pembuatan aliase perunggu tertentu,
campuran untuk bom asap, dan untuk membuat senyawa fosforus.
b. Asam Fosfat
Asam Fosfat berupa
cairan kental tak berwarna dan mudah larut dalam air. Secara komersial, asam
fosfat dibuat dari reaksi batuan fosfat dengan asam sulfat.
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4
+ 6H2O à 2H3PO4 + 3CaSO4.2H2O
Asam Fosfat digunakan
untuk membuat pupuk super fosfat juga untuk membuat bahan penunjang dalam
deterjen, bahan pembersih lantai, insektisida dan makanan hewan.
c.
Pupuk Super Fosfat
Fosforus termasuk unsur
makro, yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar. Sementara itu,
fosforus di alam terutama terdapat sebagai batuan fosfat yang tidak larut dalam
air sehingga tidak dapat diserap tumbuhan. Oleh karena itu, batuan fosfat
direaksikan dengan asam sulfat atau asam fosfat, dimana batuan fosfat diubah
menjadi kalsium dihidrogenfosfat atau kalsium fosfat primer [Ca(H2PO4)2]
yang larut air.
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4
à
2CaSO4 + Ca(H2PO4)2
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4
à
3Ca(H2PO4)2
Pupuk yang mengandung
senyawa Ca(H2PO4)2 disebut pupuk Super Fosfat
karena mudah larut dalam air. Selain superfosfat, senyawa lain yang digunakan
sebagai pupuk fosfat adalah ammonium fosfat sekunder, (NH4)2HPO4.
d.
Natrium Tri Fosfat (Na5P3O10)
Senyawa ini digunakan
untuk bahan penunjang dalam detergen, yaitu untuk mengikat ion-ion kalsium /
magnesium dari air sadah sehingga tidak mengganggu (mengendapkan) detergen.
Salah satu akibat dari penggunaan senyawa fosfat ini adalah pencemaran air
karena akan menyuburkan pertumbuhan eceng gondok dan 18 ganggang. Bila masa
tumbuhan ini mati, reaksi pembusukannya akan menghabiskan oksigen terlarut
sehingga kehidupan binatang air tidak dimungkinkan.
5.
Oksigen
dan Ozon
a. Oksigen
(O2)
Oksigen Dioksigen, O2,
adalah gas tak berwarna dan tak berbau (bp -183.0 oC) menempati 21%
udara (% volume). Karena atom oksigen
juga komponen utama air dan batuan, oksigen adalah unsur yang paling melimpah
di kerak bumi. Walaupun unsur ini
melimpah, oksigen dibuktikan sebagai unsur baru di abad ke-18. Karena kini sejumlah besar oksigen digunakan
untuk produksi baja, oksigen dipisahkan dalam jumlah besar dari udara yang
dicairkan.
b. Ozon
(O3)
Ozon, O3, adalah
alotrop oksigen dan merupakan gas tak stabil dengan bau yang mengiritasi. Ozon adalah molekul bengkok terdiri dari tiga
atom (bersudut 117o) dan memiliki kereaktifan yang unik. Akhir-akhir
ini ozon diketahui memiliki peran yang sangat penting dalam menyaring radiasi
ultraviolet dari matahari yang membahayakan, dan memegang peranan penting dalam
melindungi kehidupan di bumi dari kerusakan fotokimia. Kini jelas bahwa
khlorofluorokarbon, yang sering digunakan sebagai refrigeran atau sebagai
pembersih komponen elektronik, juga merusak lapisan ozon, dan aksi yang sesuai
telah dilakukan dalam skala global untuk menanggulangi masalah lingkungan yang
serius ini.
6.
Belerang
dan Senyawa Belerang
a. Belerang
(S)
Deposit belerang
dicairkan dengan mengalirkan air super panas. Belerang cair dipaksa keluar
dengan memompakan udara panas, dan dibiarkan membeku. Selain itu, belerang
berasal dari hasil desulfurisasi minyak bumi.
Penggunaan belerang
adalah untuk pembuatan asam sulfat dan vulkanisasi karet pada industri ban
kendaraan.
Dampak
Negatif Unsur dan Senyawa Belerang:
1. Unsur S mudah terbakar dan meledak.
2. H2S beracun bahkan menyebabkan kematian.
3. H2SO4 menyebabkan korosi dan luka bakar.
b. Asam
Sulfat (H2SO4)
Pembuatan
asam sulfat ada 2 jenis yaitu dengan proses kamar timbal dan proses kontrak.
·
Pembuatan H2SO4 dengan
proses kamar timbal (bilik menggunakan ruang reaktor dengan dinding timbal (Pb)).
Proses pembakaran belerang dan direaksikan dengan NO2.
2S + 2O2 à 2SO2
2SO2 +
2NO2 à 2SO3 +
2NO
Gas SO3 dikamar timbal
direaksikan dengan air membentuk H2SO4.
SO3 + H2O à H2SO4
·
Pembakaran H2SO4 dengan
proses kontak merupakan sintesis
belerang menjadi H2SO4 dengan katalis V2O5.
S + O2 à SO2
2SO2 + O2
à 2SO3
Gas SO3
dilarutkan dalam H2SO4 pekat.
SO3 + H2S4
à H2S2O7.
Kemudian diencerkan
dengan air untuk memperoleh H2SO4 dengan kadar 90-99
persen.
H2S2O7 + H2O à
2H2SO4
Produksi H2SO4
dengan proses kontak paling banyak digunakan dan menguntungkan.
Asam sulfat digunakan
untuk industry pupuk dan detergen, membersihkan permukaan logam dalam
electroplating, industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, pemurnian
minyak bumi, dan untuk pengisi aki.
7.
Halogen
dan Senyawa Halogen
a. Fluorin
dan Senyawa Fluorin
Fluor yang juga dikenal
dengan nama fluorin merupakan unsur kimia yang berupa gas pada suhu kamar (25oC),
bewarna kuning kehijauan dan merupakan insur yang sangat reaktif juga
dilambangkan dengan huruf F. Letaknya dalam tabel periodik adalah pada golongan
VIIA dan periode 2, jadi dapat dikatakan bahwa terdapat pada kelompok unsur
halogen. Nomor atomnya adalah 9, dengan massa atom relatifnya adalah 19 gr/mol.
Titik leburnya adalah pada suhu -219,6oC, sedangkan titik didihnya
adalah pada suhu -188,13oC. Flour merupakan unsur nonlogam yang
paling elektronegatif, oleh sebab itu juga merupakan unsur yang paling reaktif.
Jika didekatkan dengan bahan-bahan yang terbuat dari minyak dan gas maka akan
dapat menimbulkan api. Fluor bersifat racun, korosif dan sangat berbau. Fluor
pertama kali diisolasi oleh ilmuwan prancis yang bernama henri Moissan pada
tahun 1886. Nama fluor pertama kali diambil dari kata fluo yang berarti
mengalir dalam bahasa Latin. Fluor sangat reaktif sehingga jarang ditemukan
dalam keadaan bebas, fluor biasa dijumpai berikatan dengan unsur atau senyawa
lain, sehingga biasanya berbentuk dalam senyawa seperti fluorit , kriolit, dan
apatit. Fluor yang berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa fluorida,
yang terdapat dalam mineral yang terlarut dalam air sungai dan air laut.
Proses Pembuatan Fluor
Untuk mendapat unsur
fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour ini adalah unsure
yang bebas dan sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan
cara elektrolisis dari leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida
(HF). Sedangkan untuk memperoleh fluor cair dapat dilakukan dengan cara
melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah tabung logam atau karet yang
dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat diperoleh dari
pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai untuk mengelektrolitkan gas
fluor.
SiO2 + 4HF à
SiF4 + 2H2O
NaSiO3
+ 6HF à 2NaF + SiF4 + 3H2O
Banyak sekali manfaat
yang dapat diperoleh dari unsur ini, diantaranya adalah pada:
Pada senyawa
Klorofluorokarbon (CFC)
Senyawa
klorofluorokarbon atau yang lebih dikenal denagn nama Freon ini, berupa cair
ataupun gas dan tidak berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan
sebagai pendorong dalam produk penyemprot aerosol dan juga sering digunakan
dalam pendingin pada lemari es atau pada AC. Namun sekarang ini penelitian
membuktikan bahwa senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer,
sehingga pengunaannya makin di kurangi.
Pada senyawa Politetra
Flouretena (Teflon)
Politetra Flouretena
adalah salah satu senyawa fluor dalam ikatan plastik yang lebih sering disebut
sebagai teflon. Senyawa ini banyak digunakan pada industri automobil dan dapat
digunakan sebagai pelapis pada bagian dalam panci dan sebagai peralatan masak
lainnya.
selain itu organik
fluor juga banyak berguna seperti pada cairan hidrokarbon yang mengandung fluor
yang merupakan turunan dari petroleum yang dimanfaatkan dalam sebagai minyak
pelumas yang sangat stabil. Selain itu senyawa Uranium heksafluorida berguna
dalam proses difusi gas untuk bahan bakar pada reaktor nuklir atau bom atom.
Asam hidrofluorida juga dapat digunakan untuk melukis kaca. Pemakaian senyawa fluor
dalam kuantitas kecil, dapat membantu kerusakan pada gigi, oleh karena itu
banyak pasta gigi yang ditambahkan senyawa ini. Namun apabila senyawa ini
digunakan terlalu banyak maka dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi.
b. Klorin
dan Senyawa Klorin
Dalam labolatorium
klorin dibuat dengan mengoksidasi ion klorida dalam larutan asam dengan
oksidator kuat seperti mangan dioksida (MNO2), atau kalium permanganat (KMNO4).
2NaCl à 2Na
+ Cl2
2Na+ +
2Cl- + 2H2O à 2Na+ +
2OH- + Cl2 + H2
Kegunaan klorin dan
senyawa klorin.
a.
Klorin digunakan untuk klorinasi
hidrokarbon sebagai bahan baku industri plastik serta karet sintetik, pembuatan
CCl4, dan C2H5Cl. Klorin juga digunakan untuk bahan TEL(suatu bahan aditif pada
bensin).
b. Natrium Klorida (NaCl) adalah senyawa klorin
yang paling banyak kegunaannya terutama sebagai garam dapur.
c.
Hidro Karbon Klorida (HCl) adalah asam
halida yang digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari karat pada proses
elektoplating dan juga untuk menetralkan sifat basa pada berbagai proses.
Pembuatan dan manfaat
klorin.
a. Reaksi kapur klor dengan asam sulfat:
CaOCl2 + H2SO4
à
CaSO4 + Cl
+ H2O
b. Oksidasi Cl- : MnO2 +
2H2SO4 + 2NaCl
à
MnSO4 + Na2SO4
+ 2H2O + Cl
Manfaat klorin.
a. Untuk klorinasi hidrokarbon bahan baku
industri plastik.
b. Untuk pembuatan tetraklormetana.
c. Pembuatan etil klorida (C2H5Cl).
d. Sebagai bahan desinfektan dalam air minum.
e. Sebagai pemutih pada industry kertas dan
pulp.
c.
Bromine (Br)
Meskipun bromine hanya
ada dalam konsentrasi yang rendah dalam air laut, namun bromine dapat diperoleh
dari hasil oksidasi ion Br- oleh klorin.
2Br-
+ Cl2 à Br2
+ 2Cl-
Udara kemudian
dialirkan ke air dan uap bromin. Udara didinginkan sehingga Br2
terkondensasi menjadi cairan. Dalam labolatorium, bromin dapat dibuat dengan
oksidasi garam bromida oleh MnO2 dalam larutan asam.
d.
Iodin dan Senyawa Iodin
Iodin adalah unsur non
logam yang pada suhu kamar berupa zat padat yang berwarna hitam dan mudah
menyublim. Uap iodin berwarna ungu. Iodin tergolong unsur halogen (VII A).
Satu-satunya tambang
iodin di tanah air adalah simir iodin yang dikelola kimia farma yang terdapat
di Watu Dakon, Jawa timur. Akan tetapi sumber ini hampir habis di eksploitasi.
Penggunaaan unsur ini terutama untuk membuat obat.
Larutan iodin dalam
alkohol dikenal sebagai iodin tinktur, digunakan sebagai bahan antiseptik.
Iodin unsur juga digunakan dalam analisisi kimia untuk menunjukkan amilum. Yang
berwarna ungu.
Salah satu senyawa
iodin yang terpenting adalah NaI atau NaIO3 yang dicampurkan ke dalam garam
dapur yang bermanfaat untuk mengatasi kekurangan iodin dalam tubuh. Kekurangan
iodin dalam tubuh dapat menyebabkan gondok dan keterbelakangan mental. Perak
iodida digunakan untuk membuat film atau kertas fotografi karena senyawa perak
Iodida mudah terurai jika kena sinar.
e.
Pembuatan Halogen di Laboratorium
Di laboratorium,
zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya untuk digunakan
eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin,
bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida
dengan oksidator MnO2 atau KMnO2 dalam lingkungan asam.
Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2
ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang
berlangsung secara umum :
2X- + MnO2
+ 4H+ → X2 + Mn2+ + 2H2O
10X- + 2MnO4-
+ 16H+ → 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O
Senyawa klorin juga
dapat dibuat dalam skala labooratorium dengan cara :
Proses Weldon
Dengan memanaskan
campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Reaksi : MnO2
+ 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4
+ H2O + Cl2
Mereaksikan CaOCl2
dan H2SO4
CaOCl2 + H2SO4
→ CaSO4 + H2O + Cl2
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4 + HCl
→ 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
Sifat oksidator bromin
yang tidak terlalu kuat. Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara
mengalirkan gas klorin ke dalam larutan bromide.
Reaksi : Cl2
+ 2Br- → Br2 +2Cl-
Dalam
skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
Mencampurkan
CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2
+ H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
Cl2 + 2Br-
→ Br2 + 2Cl-
Mencampurkan KMnO4 dan
HBr pekat.
Mencampurkan bromide, H2SO4,
dan MnO2.
Unsur iodine dapat
dibuat dengan cara.
Dengan mereaksikan NaIO3
dan natrium bisilfit.
2NaIO3 + 5N4H2SO3
→ 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
Dalam skala
laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya saja bromida
diganti dengan iodida.
Senyawa HF dan HCl
dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF dan CaCl2)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4
→ Na2SO4 + 2HF
CaCl2 + H2SO4
→ CaSO4 +2HC
Senyawa HI dan HBr
tidak dapat dibuat seperti itu karena Br- atau I- akan
dioksidasi oleh H2SO4.
2NaBr + H2SO4
→ Na2SO3 + Br2 + H2O
MgI2 + H2SO4
→ MgSO3 + I2 + H2O
HBr dan HI biasanya
dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr +H3PO4
→ Na3PO4 + 3HBr
3MgI2 + 2H3PO4
→ Mg3(PO4)2 + 6HI
Contoh Soal
1.
Apakah natrium dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl? Jelaskan!
2.
Sebutkan kegunaan utama dari:
a. Natrium,
b. Natrium klorida,
c. Natrium hidroksida,
d. Natrium karbonat,
e. Natrium bikarbonat.
3.
Tulislah semua reaksi yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut
hingga diperoleh logam magnesium!
4.
Sebutkan kegunaan utama logam magnesium.
5.
Jelaskan proses pemurnian bauksit!
6. Apa fungsi kriolit pada pengolahan aluminium?
7.
Mengapa aluminium tidak dibuat dari:
a. Elektrolisis lelehan aluminium klorida?
b. Elektrolisis larutan aluminium sulfat?
8.
Sebutkan 3 hal yang menyebabkan pengolahan aluminium boros energi!
9. Sebutkan kegunaan utama logam aluminium!
10. Mengapa aluminium banyak digunakan dalam industri?
Subscribe to:
Posts (Atom)